Kriteria Saham yang Bagus untuk Dibeli



Di Bursa Efek Indonesia (BEI), ada banyak pilihan saham yang bisa kita beli, mulai saham yang paling murah harga tiap lembarnya yang cuma 50 rupiah sampai saham sultan seperti BBCA. Namun dengan modal yang terbatas, anda harus bisa memilih beberapa saham yang bagus untuk dibeli serta kapan kita membelinya. 

Pertanyaan sering muncul dari rekan-rekan trader: " Seperti apa kriteria saham yang bagus untuk dibeli? Karena seringkali saham yang saya beli harganya selalu turun terus".

Dalam dunia saham, pertanyaan seperti ini adalah pertanyaan dalam konteks yang sangat luas. Kriteria saham yang bagus sebenarnya cukup objektif tergantung dari sisi apa yang kita harapkan. Setiap dari anda pasti memiliki kriteria, standar, tipe trading yang berbeda satu dengan yang lain, sehingga bisa saja kriteria saham bagus anda dengan trader lainnya ada perbedaan. 

Tetapi ada beberapa analisis dan pertimbangan yang perlu anda lakukan agar anda bisa mengetahui kriteria saham-saham apa saja yang punya potensi menghasilkan keuntungan/profit. Untuk mencari saham yang bagus untuk dibeli, kita bisa mempertimbangkan  beberapa hal berikut: 

1. Saham yang bagus secara analisa teknikal 

Saham yang bagus secara teknikal adalah saham-saham yang layak dan bagus untuk dibeli, khususnya untuk melakukan trading saham. Ada banyak pola yang dapat kita lakukan khususnya analisis teknikal yang menggambarkan kecenderungan suatu saham. 

Analisis teknikal yang terbentuk pada grafik saham, dapat menggambarkan kecenderungan / psikologis market pada saat itu. Ada banyak pola analisa teknikal yang mencerminkan potensi naiknya saham seperti support-resisten psikologis,  kombinasi candlestick-indikator, chart pattern dan masih ada beberapa hal lainnya. 

Selain itu, anda juga bisa pertimbangkan untuk memilih saham-saham yang diskon / murah secara teknikal. Cara-cara mencari saham diskon yang berpotensi naik, bisa anda pelajari strategi-strateginya. 

2. Saham yang termasuk likuid

Saham likuid merupakan saham yang lebih bagus dan risikonya sangat kecil, karena saham likuid pergerakan harganya lebih stabil, lebih banyak ditradingkan (sehingga naik turunnya lebih jelas, pola-pola teknikalnya juga mudah dianalisa), dan psikologis trader akan lebih tenang jika membeli saham-saham yang likuid. 

Saham likuid contohnya seperti saham LQ45, yaitu saham yang bid-offernya tebal, banyak ditradingkan, grafik harga sahamnya membentuk pola-pola yang jelas. 

Sebaliknya, saham yang tidak likuid, adalah saham yang berisiko untuk dibeli. Walaupun saham tersebut punya peluang naik puluhan persen sehari, namun risiko untuk jatuh puluhan persen sehari juga cukup besar misalnya saham gorengan. 

Saham-saham tidak likuid memiliki pola pergerakan harga yang tidak beraturan, dan peminatnya sedikit. Untuk lebih jelasnya, anda bisa pelajari bagaimana cara membedakan saham liquid dan saham tidak liquid pada postingan sebelumnya. 

Jadi di dalam memilih saham bagus, konsepnya jangan berfikir terbalik. Banyak trader yang membeli saham tidak likuid karena beranggapan saham yang menguntungkan adalah saham yang bisa naik cepat, padahal biasanya memiliki resiko yang tinggi pula. 

Anggapan seperti ini kurang tepat. Kalau anda benar ingin mencari saham yang bagus untuk ditradingkan, bahkan disimpan dalam waktu tertentu, pilihlah saham yang likuid serta saham bluechip bisa menjadi alternatif. 

3. Saham yang perusahaannya bagus secara fundamental 

Saham yang bagus untuk dibeli adalah saham yang perusahaannya yang memiliki kinerja bagus dan mapan. Dalam hal ini, peran analisis fundamental sangat penting untuk mencari saham-saham yang layak dibeli. 

Kita bisa pelajari analisis fundamental untuk mencari saham bagus, untuk disimpan jangka panjang melalui analisa saham fundamental. 
Perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan sehat, valuasi saham wajar, membagikan dividen rutin, unggul di sektor industri adalah kriteria saham yang bagus untuk dibeli. Perusahaan di Bursa Efek yang mempunyai kinerja bagus dan unggul di sektor industri antara lain BBRI, BBNI, BMRI, BBCA, TLKM, UNVR, ICBP dan masih banyak lagi. 

Jadi kalau anda punya tujuan investasi saham, pilihlah saham-saham bagus berdasarkan analisis fundamental tersebut. 

4. Kondisi pasar saham yang terjadi saat itu 

Saham yang bagus (terutama untuk trading jangka pendek), juga harus mempertimbangkan kondisi pasar/market saat itu. Pasar saham yang sedang bearish, membuat banyak saham yang harganya turun terus, demikian juga sebaliknya saat terjadi bullish. 

Jadi menentukan saham mana yang ingin anda beli, anda juga harus mempertimbangkan kondisi market saat itu. Kalau market sedang jelek, sangat mungkin saham-saham yang likuid harganya masih turun terus sehingga kita perlu berhati-hati. 

Sebagai trader / investor saham, anda juga harus memperhatikan momentum trading yang tepat, melakukan manajemen modal yang benar, karena saham-saham yang bagus untuk dibeli seringkali tercipta dari kombinasi analisa dan momentum trading yang tepat. 
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan di pos ini. Melalui tulisan ini, harapannya anda sudah memiliki acuan / pedoman untuk menyeleksi secara mandiri saham-saham yang bagus untuk dibeli. 

0 Response to "Kriteria Saham yang Bagus untuk Dibeli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel