Lelaki sejati ???
Agustus 08, 2017
Add Comment
^^Untuk Laki-Laki yang Merasa Laki-Laki^^
Daripada malam minggu nganggur, saya punya cerita nih. ^^
Alkisah ada seorang laki-laki berusia 20 tahun yang baruuuu saja lulus kuliah. Lelaki ini melamar gadis yang dikenalnya di kampus. Langsung ke ayah si gadis. WOW!
Yah, sebut saja namanya Bob dan nama panjangnya adalah Bobok Siang 😛
Bob : Pak, saya mau melamar Si Neng. Saya bersedia menjalani syarat apapun demi bisa mendapatkan si Neng.
Ayah : Apa rencanamu setelah menikah?
Bob : Orang tua saya punya warung. Nanti Neng bisa bantuin di warung makan orang tua saya, Pak.
Ayah : terus kamu?
Bob : Saya kan kerja, Pak.
Ayah : terus pas pulang ke rumah? Neng ngapain? Kamu ngapain?
Bob : (bingung) Ya, Neng jadi ibu rumah tangga, Pak.
Ayah : Kamu?
Bob : (tambah bingung) Ya, saya pulang kerja, Pak.
Ayah : Iya. Saya tahu kamu pulang kerja, Nak. Habis pulang kerja kamu ngapain?
Bob : Mandi, Pak.
Ayah : jadi, Neng abis seharian bantu orang tuamu di warung terus pulang ke rumah mengerjakan pekerjaan rumah tangga gitu?
Bob : (tertawa karena berpikir, 'Akhirnya nyambung juga.') Iya, bener, Pak.
Ayah : Jadi, kamu mau menikahi anak saya biar dapet pembantu gratis di warung orang tuamu?
Bob : (Kaget) Ya, gak gitu, pak.
Ayah : Anak saya udah capek kerja terus disuruh ngerjakan pekerjaan rumah yang gak ada habisnya?
Bob : (keluar keringat dingin) Uhm, eh-anu...
Ayah : Pekerjaan rumah tangga apa yang kamu bisa?
Bob : Saya laki-laki, Pak. Masa kerjain pekerjaan rumah tangga?
Ayah : Kamu lihat saya ini laki-laki apa perempuan?
Bob : (mulai gemetar) ya, laki-laki, pak.
Ayah : Kamu tahu tidak kalau saya juga nyapu rumah? Kamu tahu tidak kalau saya juga setrika baju?
Bob : (nelen ludah. Tiba-tiba kehabisan kata-kata)
Ayah : Bagaimana mungkin saya melepaskan anak saya untuk laki-laki yang hanya mengharap tenaga anak saya? Bagaimana mungkin saya rela melepas anak saya yang di rumah ini saya didik dengan baik, saya sekolahkan tinggi, saya sayangi kepada laki-laki yang tidak tahu bagaimana cara membantu istrinya?
Nak, rumah tangga itu seumur hidup. Kalau kamu cari pembantu terus pembantu itu tidak kuat, bisa minta berhenti. Tapi anak saya apa iya bisa minta berhenti?
Begitu saya lepas anak saya, maka anak saya akan sepenuhnya menjadi milikmu. Lalu, kamu mau eksploitasi anak saya seperti itu?
Nak, pekerjaan Ibu rumah tangga itu buanyaaakkk sekali. Kamu kerja pergi pagi pulang malam juga gak akan bisa menyamai 10% pekerjaan IRT. Terus kamu masih bebani dia dengan tetek bengek pekerjaan lainnya?
Saya amat sayang pada anak saya. Bagaimana mungkin saya biarkan kehidupan anak saya hanya seputar dapur-sumur-kasur.
Bob : (Nyaris kencing di celana. 'mampus gw salah ngomong.') Kalau anaknya gak boleh kerja di warung ortu saya juga gak papa, pak.
Ayah : Nak, ini bukan soal itu. Sekalipun kamu bilang begitu, saya tidak akan melepas anak saya. kenapa? Ini soal bagaimana kamu memandang seorang istri. Bagaimana kamu memandang sebuah pernikahan.
Istri itu bukan babu (Sepertinya si ayah mulai kehilangan kesabaran) Istri itu orang yang mendidik anak-anakmu dan mempertahankan rumah tanggamu. Kalau kamu sudah punya pandangan yang salah terhadap rumah tangga di awal, nantinya kamu juga akan memperlakukan anak saya dengan cara yang salah.
Saya ini ayahnya. Saya yang dari kecil menimang dia. Mana mungkin saya lepas begitu saja anak saya pada laki-laki yang mungkin akan menyakitinya?
Anak saya gak butuh mobil, anak saya gak butuh rumah mewah, anak saya gak butuh uang bermilyar-milyar. Anak saya butuh bahagia lahir batin dan yang bisa mewujudkannya adalah laki-laki yang baik, suami yang menyayangi istrinya.
Maaf, saya gak bisa menerima kamu sebagai suami anak saya. Pandanganmu itu perlu kamu benahi dulu.
Bob : (pulang gigit helm)
*
***
*
Di sini saya merasa air mata saya meleleh. Saya melihat laki-laki yang begitu menyayangi anaknya.
Tidak ada satupun bapak di muka bumi ini yang ridho anak perempuannya menderita.
Lalu, Pak-Bapak...
kalau perlakuanmu kini begitu buruk pada istrimu, apa yang kau harapkan terjadi pada anak perempuanmu?
Relakah kalau anak perempuanmu mendapatkan perlakuan yang sama dengan apa yang kau lakukan pada istrimu?
Bagaimana jika anak laki-lakimu melakukan hal yang sama dengan apa yang kau lakukan pada istrimu?
Perlakukan dia dengan benar, Pak.
Seperti yang kau janjikan pada ayahnya dulu.
Seperti yang kau ikrarkan dalam ijab qabul dulu.
Bahagiakan lahir batinnya.
Karena kaulah laki-lakinya, Pak, surga-neraka nya.
#setyourselfinlove
#treat_her_right
#HannyDewanti
Daripada malam minggu nganggur, saya punya cerita nih. ^^
Alkisah ada seorang laki-laki berusia 20 tahun yang baruuuu saja lulus kuliah. Lelaki ini melamar gadis yang dikenalnya di kampus. Langsung ke ayah si gadis. WOW!
Yah, sebut saja namanya Bob dan nama panjangnya adalah Bobok Siang 😛
Bob : Pak, saya mau melamar Si Neng. Saya bersedia menjalani syarat apapun demi bisa mendapatkan si Neng.
Ayah : Apa rencanamu setelah menikah?
Bob : Orang tua saya punya warung. Nanti Neng bisa bantuin di warung makan orang tua saya, Pak.
Ayah : terus kamu?
Bob : Saya kan kerja, Pak.
Ayah : terus pas pulang ke rumah? Neng ngapain? Kamu ngapain?
Bob : (bingung) Ya, Neng jadi ibu rumah tangga, Pak.
Ayah : Kamu?
Bob : (tambah bingung) Ya, saya pulang kerja, Pak.
Ayah : Iya. Saya tahu kamu pulang kerja, Nak. Habis pulang kerja kamu ngapain?
Bob : Mandi, Pak.
Ayah : jadi, Neng abis seharian bantu orang tuamu di warung terus pulang ke rumah mengerjakan pekerjaan rumah tangga gitu?
Bob : (tertawa karena berpikir, 'Akhirnya nyambung juga.') Iya, bener, Pak.
Ayah : Jadi, kamu mau menikahi anak saya biar dapet pembantu gratis di warung orang tuamu?
Bob : (Kaget) Ya, gak gitu, pak.
Ayah : Anak saya udah capek kerja terus disuruh ngerjakan pekerjaan rumah yang gak ada habisnya?
Bob : (keluar keringat dingin) Uhm, eh-anu...
Ayah : Pekerjaan rumah tangga apa yang kamu bisa?
Bob : Saya laki-laki, Pak. Masa kerjain pekerjaan rumah tangga?
Ayah : Kamu lihat saya ini laki-laki apa perempuan?
Bob : (mulai gemetar) ya, laki-laki, pak.
Ayah : Kamu tahu tidak kalau saya juga nyapu rumah? Kamu tahu tidak kalau saya juga setrika baju?
Bob : (nelen ludah. Tiba-tiba kehabisan kata-kata)
Ayah : Bagaimana mungkin saya melepaskan anak saya untuk laki-laki yang hanya mengharap tenaga anak saya? Bagaimana mungkin saya rela melepas anak saya yang di rumah ini saya didik dengan baik, saya sekolahkan tinggi, saya sayangi kepada laki-laki yang tidak tahu bagaimana cara membantu istrinya?
Nak, rumah tangga itu seumur hidup. Kalau kamu cari pembantu terus pembantu itu tidak kuat, bisa minta berhenti. Tapi anak saya apa iya bisa minta berhenti?
Begitu saya lepas anak saya, maka anak saya akan sepenuhnya menjadi milikmu. Lalu, kamu mau eksploitasi anak saya seperti itu?
Nak, pekerjaan Ibu rumah tangga itu buanyaaakkk sekali. Kamu kerja pergi pagi pulang malam juga gak akan bisa menyamai 10% pekerjaan IRT. Terus kamu masih bebani dia dengan tetek bengek pekerjaan lainnya?
Saya amat sayang pada anak saya. Bagaimana mungkin saya biarkan kehidupan anak saya hanya seputar dapur-sumur-kasur.
Bob : (Nyaris kencing di celana. 'mampus gw salah ngomong.') Kalau anaknya gak boleh kerja di warung ortu saya juga gak papa, pak.
Ayah : Nak, ini bukan soal itu. Sekalipun kamu bilang begitu, saya tidak akan melepas anak saya. kenapa? Ini soal bagaimana kamu memandang seorang istri. Bagaimana kamu memandang sebuah pernikahan.
Istri itu bukan babu (Sepertinya si ayah mulai kehilangan kesabaran) Istri itu orang yang mendidik anak-anakmu dan mempertahankan rumah tanggamu. Kalau kamu sudah punya pandangan yang salah terhadap rumah tangga di awal, nantinya kamu juga akan memperlakukan anak saya dengan cara yang salah.
Saya ini ayahnya. Saya yang dari kecil menimang dia. Mana mungkin saya lepas begitu saja anak saya pada laki-laki yang mungkin akan menyakitinya?
Anak saya gak butuh mobil, anak saya gak butuh rumah mewah, anak saya gak butuh uang bermilyar-milyar. Anak saya butuh bahagia lahir batin dan yang bisa mewujudkannya adalah laki-laki yang baik, suami yang menyayangi istrinya.
Maaf, saya gak bisa menerima kamu sebagai suami anak saya. Pandanganmu itu perlu kamu benahi dulu.
Bob : (pulang gigit helm)
*
***
*
Di sini saya merasa air mata saya meleleh. Saya melihat laki-laki yang begitu menyayangi anaknya.
Tidak ada satupun bapak di muka bumi ini yang ridho anak perempuannya menderita.
Lalu, Pak-Bapak...
kalau perlakuanmu kini begitu buruk pada istrimu, apa yang kau harapkan terjadi pada anak perempuanmu?
Relakah kalau anak perempuanmu mendapatkan perlakuan yang sama dengan apa yang kau lakukan pada istrimu?
Bagaimana jika anak laki-lakimu melakukan hal yang sama dengan apa yang kau lakukan pada istrimu?
Perlakukan dia dengan benar, Pak.
Seperti yang kau janjikan pada ayahnya dulu.
Seperti yang kau ikrarkan dalam ijab qabul dulu.
Bahagiakan lahir batinnya.
Karena kaulah laki-lakinya, Pak, surga-neraka nya.
#setyourselfinlove
#treat_her_right
#HannyDewanti
0 Response to "Lelaki sejati ???"
Posting Komentar