Kerapuhan karakter dibalik keraton kasepuhan Cirebon

29 Desember 2018

Wisata keraton kasepuhan Cirebon

     Pagi itu udara masih terasa sangat sejuk dan segar. Kami sekeluarga memang sengaja tidak tidur di rumah entah mengapa itu menjadi salah satu alasan supaya bisa lebih dekat bersama orang tua. Karena walau tinggal dekat tetapi kami terasa jauh karena tidak setiap hari bisa ketemu entah dikarenakan kesibukan atau memang kita sebagai anak sok sibuk, hehehe....

     Jarum jam menunjukkan pukul 04.30 saya terbangun untuk melaksanakan sholat shubuh karena sudah ketinggalan di masjid ya saya jamaah sama istri di rumah. Si kecil masih asyik dengan mimpi-mimpinya karena kebetulan hari itu merupakan hari yang langka karena hari sabtu tapi kita bertiga libur semua biasanya ibunya yang berangkat kerja. Setelah sholat kta melakukan rutinitas pagi ya beres-beres rumah dan apalah yang bisa kita kerjakan karena malam itu kita tidur di tempat uti. ya uti itu panggilan untuk nenek kalau sebenarnya orang jawa memanggilnya eyang putri. Malam itu devina memang bermalam di tempatnya uti karena besoknya mau di ajak jalan-jalan mencoba tol baru semarag batang.

     Jam 07.30 kita berangkat dari rumah menuju pintu tol krapyak karena itu merupakan gerbang tol terdekat dari rumah kami. Masuk gerbang tol cukup signifikan perubahan yang terjadi yang dulunya hanya ada arah jogja surabaya sekarang ada tambah ke arah Jakarta jalannya di buat berputar jadi yang arah ke jakarta masuk lebih dulu pintu tolnya. Sambil menikmati perjalanan tak terasa kita sudah sampai di ikon tol semarang batang yaitu jembatan kalikuto. Menang jembatannya terlihat berbeda dibandingkan dengan jembatan lainnya yang dibuat lebih unik. Rencananya kita mau ke sate balibul di tegal tapi karena perjalanan sangat singkat eh malah bablas sampe cirebon dan kita cari destinasi wisata yang tepat untuk keluarga di kota Cirebon.

     Dan sampailah kita di Keraton Kasepuhan Cirebon yang letaknya tidak begitu jauh dari pintu tol dan letaknya juga sangat strategis. Selain wisata keraton disana juga banyak wisata kuliner dan juga arena bermain buat anak-anak. Bukan hanya devina yang senang bermain disana eyang uti juga sangat menikmati suasana keraton yang penuh dengan arsitektur yang terawat walaupun memang tiket masuk tiap orang agak mahal kalau dibanding tempat lain tetapi memang benar-benar terawat barang-barang di sana. 

     Namun dibalik itu semua ada sedikit yang menggelitik naluri saya mungkin juga beberapa pengunjung di sana dimana terdapat masjid agung sang cipta rasa yang terletak dikomplek istana juga dengan arsitektur yang sangat megah tetapi ada oknum mungkin warga pendatang yang sengaja belum masuk masjid sudah ada kotak yang meminta infak dan itu dengan sedikit mengarahkan untuk mengisi, padahal juga di dalam terdapat banyak sekali kotak infak yang di letakkan di beberapa tempat. Pun demikian untuk di tempat wudhu ada yang mau memasukkan ke kotak infak tapi malah di larang dan diminta langsung oleh penjaga tersebut, hal inilah yang sedikit menggelitik nurani kita semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.  

Share this post