MAKALAH PEMBELAJARAN INOVATIF
Maret 09, 2019
12 Comments
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat
komplek dalam menjadikan suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih
efektif, efisien dan kondusif. Proses ini melibatkan berbagai unsur dalam satu
lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan unsur lain yang menunjang terjadinya
interaksi belajar. Pembelajaran yang terjadi selama ini diartikan sebagai
pembelajaran konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasi verbalistik,
sentralisasi guru, pembelajaran yang otoriter, gurulah yang berhak menentukan
apa yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-faham yang tidak memberikan ruang
kreatifitas baik bagi siswa dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan
kreatif. Hal ini menjadi suatu dasar suatu jurang pemisah antara guru dan siswa
dalam pembelajaran. Sikap, paham, atau kebiasaan yang terjadi seperti
disebutkan menjadikan suasana belajar tidak menyenangkan. Menyikapi hal itu,
penulis dalam makalah ini, mencoba untuk mengangkat beberapa model pembelajaran
yang bisa dijadikan rujukan oleh guru dalam menerapkan model dan strategi
pembelajaran yang bersifat inovatif dan berorientasi pada prinsip-prinsip
konstruktifis yang saat ini sangat dianjurkan bagi setiap guru dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Pembelajaran inovatif ini dilengkapi dengan
model-model yang sangat variatif dengan sintaks atau langkah-langkahnya. Di
antaranya model pembelajaran lansung, kooperatif, pembelajaran berdasarkan
masalah, inkuiri, atau belajar melalui penemuan. Demikianlah maakalah ini
dibuat dengan harapan dapat menjadi salah satu referensi bagi setiap pembaca
dalam mengembangkan kemampuannya dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran
yang berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang inovatif.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa hakekat
dari proses pembelajaran?
2. Apa
pengertian pembelajaran inovatif?
3. Apa tujuan
dan manfaat dari pembelajaran inovatif bagi siswa dan guru?
4.Bagaimanakah contoh-contoh model pembelajaran inovatif yang cocok untuk
anak SD?
C. Tujuan
Beberapa hal yang menjadi tujuan dari penulis dalam menyusun
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Bagi
penulis:
a.Menjadikan
model pembelajaran inovatif sebagai rujukan pertama dalam mengembangkan model
pembelajaran.
b.Meningkatkan
pemahaman dan kemampuan dalam mengaplikasikan model pembelajaran inovatif dalam
meningkatkan ketrampilan mengajar sebagai calon guru yang profesional.
c.Meningkatkan keterampilan menulis.
2.Bagi Pembaca
a.Memberikan
informasi penting tentang hakikat pembelajaran
b.Menuangkan
pengetahuan tentang pembelajaran inovatif, manfaat, contoh-contoh dan
penerapannya, serta kesesuaiannya dengan Kompetensi Dasar yang ada di dalam
kurikulum Sekolah Dasar.
D. Manfaat
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari tulisan ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi
penulis diharapkan pada akhirnya dapat menjadi guru yang profesional dengan
kemampuan mengajar yang selalu inovatif dengan mengacu pada prinsip-prinsip
pengembangan model pembelajaran yang inovatif dan mampu menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan bagi tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Bagi
pembaca, agar bisa menerapkan model-model pembelajaran inovatif dengan baik dan
benar sesuai dengan motivasi yang positif.
BAB II
ISI
1. Hakikat
Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta
didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses pembelajaran mempunyai dua komponen yang terlibat
yaitu belajar dan mengajar. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan
terjadinya perubahan pada seseorang. Perubahan tersebut dalam bentuk pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan serta
perubahan aspek lain yang terjadi pada individu yang sedang belajar (Sujana,
1988). Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu aktifitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku dari pembelajar baik
aktual maupun potensial. Perubahan tersebut tidak hanya perubahan yang nampak
saat selesainya suatu proses pembelajaran tapi juga potensi yang muncul setelah
waktu yang lama yang merupakan hasil jangka panjang dari suatu proses
pembelajaran.
B. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif merupakan suatu pemaknaan terhadap
proses pembelajaran yang bersifat komprehensif yang berkaitan dengan berbagai
teori pembelajaran modern yang berlandaskan pada inovasi pembelajaran.
Definisinya, Pembelajaran inovatif adalah suatu proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan
pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Perbedaan
ini mengarah pada proses dan hasil yang lebih baik dari sebelumya. Proses
pembelajaran yang selama ini dilaksanakan cenderung mengarah pada penguasaan
hafalan konsep dan teori yang bersifat abstrak. Pembelajaran semacam ini akan
membuat anak kurang tertarik dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran yang berakibat pada rendahnya hasil pembelajaran serta ketidak
bermaknaan pengetahuan yang diperoleh oleh siswa. Di samping itu, pengetahuan
yang dipelajari siswa seolah-olah terpisah dari permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari yang dihadapi oleh siswa.
Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang
bepusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisiskan
untuk siswa agar belajar. Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa,
pemahaman kontek siswa menjadi bagian yang sangat penting, karena dari seluruh
rancangan proses pembelajaran dimulai. Hubungan antara guru dan siswa menjadi
hubungan yang saling belajar dan saling membangun. Otonomi siswa dan subyek
pendidikan menjadi titk acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran.
Dengan mengacu pada pembelajaran aktif dan inovatif.
Adapun model-model pembelajaran inovatif yang diangkat oleh
penulis dalam makalah ini diantaranya: model Pembelajaran Langsung,
pembelajaran Diskusi Kelas, model-model pembelajaran Kooperatif, dan beberapa
contoh model dan langkah-langkah pembelajaran Inovatif.
C. Model-model Pembelajaran Inovatif
1. Model
pembelajaran langsung
Ruang lingkup pengajaran langsung
a. Istilah dan
pengertian
Model pengejaran langsung adalah salah satu pendekatan
mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang
terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah (Arends, 1997). Istilah lain model
pengajaran langsung dalam Arends (2001, 264) antara lain training model, active
teaching model, mastery teaching, explicit instruction.
Ciri-ciri model pengajaran langsung (dalam Kasdi & Nur,
2000: 3) adalah sebagai berikut:
1) Adanya tujuan
pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar.
2) Sintaks atau pola
keseluruhan dan luar kegiatan pembelajaran; dan
3) Sistem
pengelolaan dan lingkungan belajar, model yang diperlukan agar kegiatan
pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan baik.
b.Tujuan
pembelajaran dan hasil belajar siswa
Para pakar teori belajar pada umumnya membedakan dua macam
pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.
Pengetahuan deklaratif (dapat diungkapkan dengan kata-kata) adalah pengetahuan
tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang
cara melakukan sesuatu. Sebagai contoh pengetahuan deklaratif yaitu: tekanan
adalah hasil bagi antara gaya dan luas bidang benda yang dikenai gaya(p=F/A).
Pengetahuan prosedural yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif di atas
adalah cara memperoleh rumus / persamaan tekanan tersebut.
Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang studi
fisika , kimia, matematika merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana
atau informasi faktual. Pengetahuan yang lebih tinggi tingkatannya memerlukan
penggunaan pengetahuan dengan cara tertentu, misalnya membandingkan dua
rancangan penelitian, menilai hasil karya seni dan lain-lain. Seringkali
penggunaan pengetahuan prosedural memerlukan penguasaan pengetahuan prasyarat
yang berupa pengetahuan deklaratif. Para guru selalu menghendaki agar
siswa-siswa memperoleh kedua macam pengetahuan tersebut, supaya mereka dapat
melakukan suatu kegiatan dan melakukan segala sesuatu dengan berhasil.
c. Sintaks atau
pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
Pada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang
sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan
latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima
penjelasan guru.
Pengajaran langsung, menurut Kasdi (1997: 3) dapat berbentuk
ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pengajaran
langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung
oleh guru kepada siwa. Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan
tepat waktu yang digunakan.
Model pembelajaran ini cocok diterapkan pada aspek
Berbicara, kelas VI semester 2
Standar Kompetensi : mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dengan berpidato, melaporkan isi buku dan baca puisi.
Kompetensi Dasar : membacakan Puisi karya sendiri dengan
ekspresi yang tepat
Sintaks Model pengajaran langsung tersebut disajikan dalam 5
(lima) tahap, seperti pada tabel berikut:
Fase
Peran Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran,
pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
Fase 2
Mendemonstrasi pengetahuan dan ketrampilan
Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar, atau
menyajikan informasi tahap demi tahap.
Fase 3
Membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan memberikan pelatihan awal.
Fase 4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan
baik, memberi umpan balik.
Fase 5
Memberikan kesempatan untk pelatihan lanjutan dan penerapan
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan,
dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Model
pembelajaran Diskusi Kelas
1. Pengertian
Diskusi merupakan komunikasi-sesorang berbicara satu dengan
yang lain, saling berbagi gagasan dan pendapat. Kamus bahasa mendefinisikan
diskusi hampir identik dengan diskursus yaitu melibatkan saling tukar pendapat
secara lisan, teratur, dan untuk mengekspresikan pikiran tentang pokok
pembicaraan tertentu (Arends, 1997).
Berdasarkan beberapa pengertian para ahli, pemanfaat diskusi
oleh guru mempunyai arti untuk memahami pikiran siswa dan memproses gagasan dan
informasi yang diajarkan melalui komunikasi yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung baik antara siswa maupun komunikasi guru dengan siswa. Sehingga
diskusi menyediakan tatanan sosial yang dapat membantu siswa menganalisis
proses berpikir mereka. Contoh model pembelajaran diskusi kelas adalah:
Berpikir – Berpasangan – Berbagi (Think-Pair-Share).
Langkah-langkah penyelenggaraan model diskusi
Think-Pair-Share
Tahap
Kegiatan Guru
Tahap 1 menyampaikan tujuan dan mengatur siswa
Tahap 2 mengarahkan diskusi
Tahap 3 menyelenggarakan diskusi.
Tahap 4 mengakhiri diskusi
Tahap 5 melakukan Tanya jawab singkat tentang proses diskusi
1) Menyampaikan
pendahuluan, (a) motivasi, (b) menyampaikan tujuan dasar diskusi, (c)
apersepsi;
1) Menjelaskan
tujuan diskusi
1) mengajukan
pertanyaan awal/permasalahan;
2) modeling
1)
membimbing/mengarahkan siswa dalam mengerjakanLKS secara mandiri (think)
2)
membimbing/mengarahkan siswa dalam berpasangan(pair);
3)
membimbing/mengarahkan siswa dalam berbagi(share)
4) menerapkan
waktu tunggu;
5) membimbing
kegiatan siswa,
1) menutup
diskusi.
2) Membantu
siswa membuat rangkuman diskusi dengan Tanya-jawab singkat
Sumber: Tjokrodihardjo, (2003)
3. Pembelajaran
Kooperatif
Pakar-pakar yang memberikan sumbangan pemikiran bagi
pengembangan model pembelajaran kooperatif adalah John Dewey dan Herbert
Thelan. Menurut Dewey kelas seharusnya merupakan cerminan masyarakat yang lebih
besar. Thelan telah mengembangkan prosedur yang tepat untuk membantu para siswa
bekerja secara berkelompok. Tokoh lain adalah ahli sosiologi Gordon Alport yang
mengingatkan kerja sama dan bekerja dalam kelompok akan memberikan hasil lebih
baik. Shlomo Sharan mengilhami peminat model pembelajaran kooperatif untuk
membuat seting kelas dan proses pengajaran yang memenuhi tiga kondisi yaitu (a)
adanya kontak langsung, (b) sama-sama berperan serta dalam kerja kelompok dan
(c) adanya persetujuan antar anggota dalam kelompok tentang setting kooperatif
tersebut.
Hal penting dalam model pembelajaran kooperatif adalah bahwa
siswa dapat belajar cara bekerja sama dengan teman. Teman yang lebih mampu
dapat menolong teman yang lemah. Dan setiap anggota kelompok tetap memberi
sumbangan pada prestasi kelompok. Para siswa juga mendapat kesempatan untuk
bersosialisasi.
Terdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif seperti
tipe STAD (Student Teams Achievement Division), tipe jigsaw dan investigasi
kelompok dan pendekatan struktural.
4. Contoh-contoh model pembelajaran Inovatif dan langkah-langkah
penerapannya.
Berikut beberapa contoh model pembelajaran Inovatif yang
bisa dijadikan rujukan dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran di kelas
dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya di kelas Lanjut:
a. Role
Playing
Langkah-langkah :
1) Guru
menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2) Menunjuk
beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum KBM
3) Guru
membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4) Memberikan
penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5) Memanggil
para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah
dipersiapkan
6) Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing memperhatikan
skenario yang sedang diperagakan
7) Setelah
selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja
untuk membahas
8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9) Guru
memberikan kesimpulan secara umum
10) Evaluasi
11) Penutup
b. Group
Investigation (Sharan, 1992)
Langkah-langkah :
1) Guru membagi
kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2) Guru menjelaskan
maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3) Guru memanggil
ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas satu
materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
4) Masing-masing
kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan
5) Setelah selesai
diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6) Guru memberikan
penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7) Evaluasi
8) Penutup
c. Talking
Stick
Langkah-langkah :
1) Guru menyiapkan
sebuah tongkat
2) Guru menyampaikan
materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa
untuk untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/paketnya
3) Setelah selesai
membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya
4) Guru mengambil
tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan
siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya
sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan
dari guru
5) Guru memberikan
kesimpulan
6) Evaluasi
7) Penutup
d. Bertukar
Pasangan
Langkah-langkah :
1) Setiap siswa
mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa
menunjukkan pasangannya)
2) Guru
memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
3) Setelah
selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain
4) Kedua
pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yang baru ini saling
menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
5) Temuan baru
yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula
e. Snowball
Throwing
Langkah-langkah :
1) Guru
menyampaikan materi yang akan disajikan
2) Guru
membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi
3) Masing-masing
ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4) Kemudian
masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok
5) Kemudian
kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang
lain selama ± 15 menit
6) Setelah siswa
dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian
7) Evaluasi
8) Penutup
f. Facilitator And Explaining
Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan
peserta lainnya
Langkah-langkah :
1) Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2) Guru
mendemonstrasikan/menyajikan materi
3) Memberikan
kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada peserta untuk menjelaskan
kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya
4) Guru
menyimpulkan ide/pendapat dari siswa
5) Guru
menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
6) Penutup
g. Course
Review Horay
Langkah-langkah :
1) Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2) Guru
mendemonstrasikan/menyajikan materi
3) Memberikan
kesempatan siswa tanya jawab
4) Untuk
menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan
dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler masing-masing siswa
5) Guru membaca
soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya
disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö)
dan salan diisi tanda silang (x)
6) Siswa yang
sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak
horay … atau yel-yel lainnya
7) Nilai siswa
dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8) Penutup
h. Demonstration
(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan
misalnya Gussen)
Langkah-langkah :
1) Guru
menyampaikan TPK
2) Guru
menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan
3) Siapkan
bahan atau alat yang diperlukan
4) Menunjukan
salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
5) Seluruh
siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa
6) Tiap siswa
atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemontrasikan
7) Guru membuat
kesimpulan
i. Explicit
Intruction/Pengajaran Langsung (Rosenshina & Stevens, 1986)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan
belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan deklaratif yang
dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangklah
Langkah-langkah :
1) Menyampaikan
tujuan dan mempersiapkan siswa
2)
Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
3) Membimbing
pelatihan
4) Mengecek
pemahaman dan memberikan umpan balik
5) Memberikan
kesempatan untuk latihan lanjutan.
j.
Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)/Kooperatif Terpadu
Membaca Dan Menulis (Steven & Slavin, 1995)
Langkah-langkah :
1) Membentuk
kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2) Guru
memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3) Siswa
bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan
terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
4)
Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5) Guru membuat
kesimpulan bersama
6) Penutup
k. Inside-Outside-Circle/Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar (Spencer Kagan)
“Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan,
dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”
Langkah-langkah :
1) Separuh
kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
2) Separuh
kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
3) Dua siswa
yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran
informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
4) Kemudian
siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di
lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
5) Sekarang
giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian
seterusnya
l. Tebak
Kata
Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau
kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin
ditebak.Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau
ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan
ditelinga.
Langkah-langkah :
1) Jelaskan TPK
atau materi ± 45 menit
2) Suruhlah
siswa berdiri didepan kelas dan berpasangan
3) Seorang
siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada
pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang
isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau
diselipkan ditelinga.
4) Sementara
siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya
sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban
tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
5) Apabila
jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk.
Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata
lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
CONTOH KARTU
Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas
Dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasinya tidak resmi Bila untung
dimiliki,diambil sendiri NAH … SIAPA … AKU ?
JAWABNYA : PERUSAHAAN PERSEORANGAN
m.Word Square
MEDIA : Buat kotak sesuai keperluan dan buat soal sesuai TPK
Langkah-langkah :
1) Sampaikan materi
sesuai TPK
2) Bagikan lembaran
kegiatan sesuai contoh
3) Siswa disuruh
menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
4) Berikan poin
setiap jawaban dalam kotak :
CONTOH SOAL
1) Sebelum
mengenal uang orang melakukan pertukaran dengan cara …….
2) …….
Digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
3) Uang …….
Saat ini banyak di palsukan
4) Nilai bahan
pembuatan uang disebut …….
5) Kemampuan
uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa disebut nilai …….
6) Nilai
perbandingan uang dalam negara dengan mata uang asing disebut …….
7) Nilai yang
tertulis pada mata uang disebut nilai …….
8) Dorongan
seseorang menyimpan uang untuk keperluan jual beli disebut motif …….
9) Perintah
tertulis dari seseorang yang mempunyai rekening ke bank untukmembayar sejumlah
uang disebut …….
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Hakekat suatu proses pembelajaran yang telah diuraikan dalam
makalah ini, merupakan suatu paradikma baru yang sangat perlu bagi kita
khususnya sebagai guru dan calon guru untuk mengembangkan model pembelajaran
yang berorientasi pada model pembelajaran Inovatif. Pembelajaran inovatif
merupakan suatu konsep pembelajaran yang sangat menekankan pada pentingnya
partisipasi aktif dari siswa dalam mempelajari suatu kompetensi yang hendak
mereka kuasai, guru bertindak sebagai fasilitator yang juga berperan penting dalam
merancang pembelajaran yang menyenangkan dan bisa mengangkat dan mengembangkan
kreatifitas siswa. Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan
model pembelajaran inovatif adalah mengacu pada teori konstruktifisme yang
dibangun dari anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan belajarnya.
B.Saran
Penulis mengharapkan agar setiap pembaca juga mampu
menerapkannya dalam pelaksanaan proses pembelajaran langsung di kelas, karena
model pembelajaran inovatif merupakan model yang sangat dianjurkan oleh banyak
kalangan karena dapat meningkatkan pola konstruktif berbagai aspek perkembangan
anak, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor yang seimbang. Dengan berbagai
kekurangan yang penulis miliki, penulis juga menghimbau kepada pembaca agar
juga tetap berusaha mencari referensi lain baik dari makalah lain, buku, maupun
dari internet tentang materi atau hal yang berkaitan dengan model pembelajaran
yang baik bagi pembelajaran. Dengan rendah hati, penulis juga selalu
mengharapkan kritik dan saran yang menunjang kesempurnaan makalah ini dari
setiap pembaca, atas partisipasinya, penulis mengucapkan limpah terima kasih.
Terimakasih semoga bisa menambah referensi saudara sekalian
daftar pustakanya ada tidak, Mbak? :D
BalasHapusKalau jdi guru dn gak bsa kreatif juga inovatif, yang ada muridnta gak fokus dan ngantuk karna merasa bosan.
BalasHapusIni tantangan banget buat para guru. Apalagi skrang dh banyak tips, banyak cara, banyak teoru yg bsa diterapin buat mengajar hihj. Harus makin pinter mengaplikasikan semuanya, secaa bergantian supaya gak bosan😅
Ini paradigm baru dalam pembelajaran ya..?
BalasHapusMantap bener deh
point C, tujuan. Sangat bagus sekali ya, antara penulis dan pembaca saling diuntungkan.
BalasHapusndak ada dapusnya ya
BalasHapusKelupaan kakak saking semangatnya malah ketinggalan
HapusOiya, sumber referensinya lupa belum dituliskah?
BalasHapusya lupa saking semangatnya ya kak....
Hapus@kak rifan dapusnya ketinggalan kebetulan hehe
BalasHapus@ kak bintang betul saat ini diperlukan kreatifitas dan inovasi dari guru
BalasHapus@ kak magenta mungkin dari dulu sebenarnya sudah ada cuma masih kurang terekspos
BalasHapus@kak djangkaru memang seharusnya ada sinergi antar keduanya
BalasHapus