Minggu kita di pasar karetan radja pendapa kamp mijen kendal


Minggu pagi yang cukup cerah. Sebelumnya belum ada rencana mau pergi kemana  karena seperti biasa kalau sudah masuk akhir pekan alias week end selalu ada yang nagih untuk jalan-jalan. Ya siapa lagi kalau bukan si kecil yang sudah beranjak besar sekarang yaitu Devina. Dan pagi itu kami merencanakan untuk pergi ke pasar karetan yang terletak di Kabupaten Kendal tepatnya di RT 04 RW 04 kelurahan meteseh kecamatan Boja Kabupaten Kendal Jawa Tengah, sudah lengkap ya. Berangkatlah kami bertiga dengan mengendarai kuda besi alias Honda dan memang motor yang saya naiki mereknya honda ya. Karena memang setiap kendaraan roda dua di tempat kami di sebut honda walaupun mereknya bermacam-macam. Eh malah ngelantur kemana-mana. 

Kembali lagi saya lanjutkan ceritanya, setelah melakukan persiapan dengan matang kayak mau kemena aja, langsung kami berangkat menyusuri jalan berliku kondisi jalan yang masih segar membuat hati merasa nyaman. Perjalanan kami tempuh dari rumah kurang lebih 30 menit karena kami tinggal di daerah ngaliyan, kalau belum tahu ngaliyan bisa di cari di google ya penting gak sih. Sampai di daerah BSB udara masih terasa sejuk walaupun tidak sesejuk sebelumnya. Sekarang sudah ada perombakan besar-besaran disana, dulu yang masih banyak sekali hutan karet bahkan terkenal dengan ALASKA alias alas karet sekarang sudah berubah jadi perumahan dan supermarket. 

                                                
Akhirnya sampailah kita di pasar karetan yang ternyata untuk sampai di sana harus masuk perkampungan dahulu dengan mengandalkan google map dan sedikit petunjuk arah yang ada disana. Kami sedikit ragu untuk masuk kesana karena kami kira ada hajatan disana ternyata memang di suguhkan dengan pentas musik untuk menambah kemeriahan di pasar karetan. Di tempat ini banyak sekali makanan tradisional mulai dari jamu jun, nasi jagung, sampai sentiling yang merupakan jajanan tradisional kesukaan Devina karena pas disekolahnya bulan ini temanya jajanan tradisional dan kesukaannya adalah sentiling dan klepon maka cocok dengan kondisi pasar disini. Yang unuk disini selain menyajikan berbagai makanan tradisional alat tukar yang digunakan juga berbeda. Kita tidak menggunakan uang cash tapi uang kita terlebih dahulu diganti dengan girik yang di kelola oleh pengurus yang terdiri pecahan 5 dan 10 ribu. Kalau dari cerita temen sebelumnya pakai kayu yang di buat bentuk lingkaran seperti koin, tapi mungkin karena susah membuatnya sekarang cuma kertas yang dilaminating. Para penjual disana juga di desain seperti pasar pada jaman dulu yaitu memakai kebaya sehingga menambah suasana lebih mengena dan terkesan jadul dengan tempat berupa saung atau gubug pada setiap stand penjualan serta perlengkapan dan peralatan untuk berjualan juga masih terbuat dari tembikar.



Selain menyajikan berbagai makanan tradisional dan juga live music, aneka permainan tradisional juga ada mulai dari egrang, bakiak kayu, bakiak bathok, dan masih banyak lagi. Tempatnya yang luas membuat anak-anak senang bermain di sana dan di bagian belakang ada juga wahana panahan cukup dengan membayar 15.000 kita sudah dapat memainkan layaknya srikandi. Oh ya bagi yang suka foto disini juga terdapat banyak sekali spot foto intinya tidak rugi kalau main kesini terutama yang kangen dengan makanan tradisional dan suasana jadul kayak di film angling darma hehehehe. Ingat pasar ini hanya buka di hari minggu saja dan biasanya selesainya jam 12 siang karena habis jam itu penjualnya sudah ambyar. 

4 Responses to "Minggu kita di pasar karetan radja pendapa kamp mijen kendal"

  1. Haa... yang ada fasilitas memanah gini keren nih. Buat seru2an anak2

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak cuma anaknya orang tuanya juga pengen bang hehehe

      Hapus
  2. Balasan
    1. bisa di coba kak kalau main ke semarang hehehehe

      Hapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel