teks fiksi pengertian, contoh, serta unsur-unsur pembentuknya



Selamat pagi adik-adik yang tetap semnagat walau harus belajar di rumah. Semoga kondisi seperti ini cepat membaik sehingga kita bisa kembali ke sekolah berkumpul bersama teman-teman. Pada kesempatan kali ini akan kita bahas materi dari buku tema 8 daerah tempat tinggalku subtema 1 lingkungan tempat tinggalku khususnya muatan Bahasa Indonesia untuk kelas 4 sekolah dasar. Langsung saja kita belajar bersama.

Teks fiksi beserta unsur-unsur pembentuknya

Setiap daerah atau tempat memiliki cerita rakyat yang merupakan ciri khas daerahnya. Cerita rakyat termasuk dalam salah satu jenis teks fiksi. Teks fiksi adalah teks yang berisi rekaan atau khayalan yang tidak berdasarkan kenyataan.Salah satu cerita rakyat yang cukup terkenal di Indonesia adalah "Asal Mula Bunga Kemuning". Dalam cerita ini terdapat tokoh yang bernama putri kuning. Tokoh adalah pelaku cerita atau yang mengalami peristiwa dalam suatu cerita. Namun tokoh dalam suatu cerita tidak harus selalu berwujud manusia, tokoh dapat perupa hewan, tumbuhan atau benda lainnya.

Selain tokoh ada hal lain yang diperlukan agar teks fiksi dapat berjalan dengan baik. Diantaranya tema, alur, latar, dan amanat.
1. Tema
Merupakan dasar suatu cerita yang menjadi pokok terbentuknya cerita
2. Alur
Merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang terdapat dalam cerita. Alur sendiri menjelaskan mulai dari peristiwa di awal cerita, permasalahan yang terjadi, hingga peyelesaian masalah.
3. Latar
Merupakan keterangan yang menjelaskan keadaan dalam suatu cerita. Latar sendiri terbagi menjadi tiga, yakni latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.
4. Amanat
Merupakan pesan yang terkandung pada suatu cerita.

Contoh cerita fiksi

BALAS BUDI SINGA

Di suatu daerah perkampungan, hiduplah seorang pemuda miskin dan sebatang kara. Ia tidak memiliki harta benda kecuali hanyalah gubuk yang sudah rapuh peninggalan orang tuanya. Untuk menghidupi dirinya, pemuda tersebut setiap hari selalu mencari bakar di hutan lalu dijualnya atau ditukarnya dengan kebutuhan pokok lainnya. Walau hidup serba kekurangan, namun pemuda tersebut sangat baik hati dan penyabar.

Ketika pada suatu hari pemuda tersebut tengah mencari kayu bakar, terdengar di balik semak-semak suara raungan singa yang sedang kesakitan. Dengan penuh rasa cemas, di hampirinya singa tersebut yang sedang merintih dikarenakan sebuah serpihan kayu menusuk bagian punggung singa. Dengan rasa takut si pemuda yang merasa prihatin  kemudian menghampiri sembari mencoba menenangkan singa.

“Tenang wahai raja hutan, aku tidak akan menyakitimu ataupun memburumu. Aku akan membantu melepaskan duri yang ada di pungungmu”. Mendengar ucapan pemuda tersebut, singa itu kemudian terdiam seolah mempersilakan pemuda untuk segera menolongnya. Tidak lama kemudian duri di punggung singa berhasil di cabut. Pemuda tersebut kemudian lari menghindar karena takut dimangsa oleh singa.

Ketika hendak kembali ke tempat mencari kayu bakar, pemuda tersebut tidak sengaja menabrak kereta kencana milik raja yang sedang lewat sehingga kereta tersebut terbalik. Meski telah bersimpuh dan memohon maaf, raja kemudian meminta pengawalnya untuk menangkap dan memenjarakan si pemuda yang malang tersebut. Setelah beberapa hari berada di penjara pemuda tersebut akhirnya di jatuhkan hukuman mati.

Pada malah hari, dimasukkan lah pemuda tersebut ke dalam ruangan gelap yang berisi binatang buas. Dengan perasaan sedih, ia merelakan dirinya menjadi santapan binatang buas. Akan tetapi alangkah terkejutnya pemuda itu ketika bintang yang berada di dalam ruangan tersebut tidak menyentuhnya sama sekali. Setelah beranjak siang, baru ia mulai bisa melihat, binatang apa yang berada di dalam ruangan.

Binatang buas tersebut tak lain adalah singa yang ia selamatkan beberapa hari yang lalu. Singa tersebut ternyata merupakan binatang peliharaan kesayangan milik raja. Pemuda tersebut kemudian bertanya “kenapa engkau tidak mematuhi perintah raja untuk memangsaku wahai singa?. Singa tersebut kemudian menjawab “Mana mungkin aku akan menyakiti orang yang telah berjasa menolong dan menyelamatkan ku”.


Dari cerita di atas kita dapat menentukan unsur-unsur yang terkandung dalam kisah "Balas Budi Singa"
1. Tokoh : Pemburu, singa, raja
2. Tema : Balas budi
3. Alur :maju
4. Latar : tempatnya di hutan dan kerajaan, waktunya malam hari, suasana sedih. mungkin masih ada yang lain bisa dilengkapi....


Terimakasih Semoga Bermanfaat

9 Responses to "teks fiksi pengertian, contoh, serta unsur-unsur pembentuknya"

  1. Menarik nih ulasan buat adik2 kita yang lagi liburan dirumah.. Jika digiatkan mungkin bisa jadi penulis handal nantinya.😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, seperti kang satria yang sudah jadi penulis handal ya kang 😊

      Hapus
    2. Iya, Betul.
      Selain handal juga cetar sohor namanya ..., moncer dimana-mana 😉

      Minta tanda tangannya dong mas Satria ...

      Hapus
  2. Ternyata cukup banyak juga ya kalo mau membuat cerita fiksi, ada tokoh cerita, tema, alur, dan pesan yang terkandung didalam cerita tersebut. Kalo aku menulis cerpen asal saja, tidak perduli pesan yang mau disampaikan dalam cerpen itu.😂

    BalasHapus
  3. Tema, alur, latar dan pesan atau amanat ...

    Baik, keempat poin bikin cerita fiksi itu harus dilengkapi ternyata, ya.
    Tadinya keempat unsur itu ngga wajib harus ada.

    Nambah ilmu jadinya saya berkunjung di artikel ini.
    Terimakasih ilmunya, kak Devina 🙏

    BalasHapus
  4. Kemaren2 di WA suka beredar tuh

    Pengumuman Pemerintah
    Gaji akan naik bla bla....

    Di atas adalah jenis karya
    A. Fiksi
    B. Halu



    kreatif emang warga +62

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haluuuu?? Ada orang di sana? hehe

      Itu jenis karya masa kini Bang Day, banyak digemari dan diharapkan menjadi nyata.

      Hapus
  5. Ini bermanfaat banget Mba Devina, dan mudah dimengerti. Saya diingatkan kembali masa SMA dulu, bahasa indonesia adalah pelajaran kesukaan saya. hehe

    BalasHapus
  6. Cerita fiksi ini merupakan cerita rakyat, karena segmennya anak SD ya jadi jangan terlalu kompleks jalan ceritanya, mengandung pesan moral yang kuat, di mana orang yang punya karakter jahat pun akan iba dan ada keinginan untuk balas budi terhadap orang yang menolongnya.. Saya menebak ibu ini guru SD pelajaran Bahasa Indonesia ya hehe.. Ini cerita fiksi yang serius, tapi kalau sebaliknya ada di blog cerpennya mas Agus Warteg yang menurut saya absurd dan imajinatif. Lebih ke ngelawak sih, segala kata-kata yang lagi viral dituliskan hehe..

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel