Sejarah kungkum tugu soeharto semarang
September 21, 2017
2 Comments
Tugu Suharto terletak di Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajah Mungkur, di tempat yang ditandai dengan monumen setinggi sekitar 8 meter ini merupakan pertemuan antara Kaligarang dan Kali Kreo. Di sini, pada pergantian tahun baru Jawa, 1 Sura,orang-orang melakukan ritual kungkum atau ngalap berkah, mereka percaya, dengan ritual kungkum di malam 1 Sura ini senantiasa mendapatkan berkah dan keselamatan ke depannya serta akan dikabulkan keinginannya.
Kepercayaan ini dinilai sebagai nilai spiritual yang terdapat di Tugu Suharto, meski sekarang banyak pula yang iku ikutan melakukan prosesi ritual kungkum tanpa mengerti manfaat yang sesungguhnya. Mereka yang datang kemari tak hanya warga Semarang saja, tetapi juga warga luar kota.
Nama Tugu Suharto konon bermula saat Presiden RI ke-dua Soeharto yang kala itu berpangkat mayor bertugas di Semarang dalam perang melawan Belanda. Saat itu beliau lari ke arah selatan kota yang saat itu masih berupa hutan, beliau melompat ke sungai yang merupakan pertemuan dua arus sungai, dan kemudian menancapkan tongkat dan berendam di sana. Di titik inilah kemudian dibangun monumen yang bernama TUGU Suharto dan masyarakat yang ikut percaya pada aliran kejawen Soeharto ikut melanjutkan tradisi berendam atau kungkum tersebut.
Hebat ya... Presiden kedua dan terlama di Indonesia ini....
BalasHapusyaah, bagaimana pun beliau cukup berjasa bagi Indonesia, meskipun kesalahannya juga besar dan banyak sekali...?
Tapi saya tetap mengidolakan beliau apa gara2 dulu masih kecil tahunya semua beres adem ayem hehehe
Hapus