3 Tips Mendidik Anak Yang Nakal dan Susah Diatur



Memiliki anak yang bandel dan nakal memang sangatlah merepotkan, karena benar-benar menguji kesabaran orang tua. Bagaimana tidak, anak-anak ini cenderung usil kepada teman, melawan jika dinasehati dan bertindak semau sendiri. Apakah Anda juga sedang mengalaminya? Kalau begitu silahkan simak tips mendidik anak yang nakal berikut.

Sejauh ini, masih banyak orang tua yang belum pas dalam menghadapi anak-anak bandel. Sebab, mereka masih sering terbawa emosi setiap kali jengkel kepada tingkah laku anak dan tidak jarang memukulnya. 

Lantas, bagaimana metode yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua? Simak jawabannya dalam tips mendidik anak yang nakal dibawah ini. 

Cara Mengatasi Anak Nakal dan Bandel Secara Efektif

1. Jangan menunjukkan sikap kasar
Pada dasarnya, sikap kasar bukanlah langkah efektif untuk menghadapi anak yang nakal. Ketika orang tua terpancing untuk bersikap kasar, anak-anak justru semakin nakal dan bandel. Jangankan menurut, mereka semakin membangkang orang tua. 

Jika Anda mendapati anak bertingkah yang kurang baik, ada baiknya segera menghentikan anak dan bicara dengan lemah lembut untuk menjelaskan jika perbuatan mereka itu salah. Jika anak-anak masih memberontak, Anda bisa menjanjikan rewards. 

Semisal, Anda akan membelikan anak-anak es krim apabila tidak usil kepada teman dan mau menurut setiap disuruh belajar. Iming-iming seperti ini pasti lebih efektif dibandingkan memukul. Jangan terlalu sering, nanti anak-anak justru menjadi manja. 

2. Memberikan sanksi tegas
Jika Anda sudah mempraktekkan tips yang pertama namun masih belum berhasil, maka sekarang saatnya memberi sanksi tegas. Buat kesepakatan terlebih dahulu dengan anak apa yang menjadi hukuman mereka ketika nakal dan bandel.

Semisal mengurangi uang saku, tidak jadi membeli mainan baru, batal jalan-jalan dan sebagainya.
Jika sudah ditemukan kesepakatan, Anda harus membiasakan anak-anak menanggung risikonya jika dilanggar. Dengan adanya sanksi tegas, anak-anak terbiasa disiplin dan mikir-mikir lagi ketika ingin berbuat nakal. 

3. Terima anak apa adanya
Setelah dua pon diatas sudah diterapkan dan anak masih saja nakal, maka orang tua hanya bisa menerima dan menghadapi dengan sabar. Setiap anak memiliki karakter yang berbeda, ada yang baik dan ada yang kurang baik.

Sabar setiap kali anak-anak bertingkah nakal dan jangan sampai bosan menasehati mereka jika melakukan kesalahan.

Baiklah, saya rasa cukup sekian dulu pembahasan kali ini tentang 3 tips mendidik anak yang bandel dan nakal. Semoga bermanfaat. 

11 Responses to "3 Tips Mendidik Anak Yang Nakal dan Susah Diatur"

  1. sangsi tegas memang sanagtlah dibutuhkan teh ya untuk anak yang teramat nakal,..hajar aja anaknya,..tapi jangan pakaia kekerasan nati anaknya down kan kasihan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya sebenarnya memang dibutuhkan ketegasan terhadap anak tapi sebaiknya konsisten

      Hapus
  2. Hai Kak... aku mengajar anak-anak saja, rasanya kayak pengen nyerah, tapi aku berusaha untuk bersikap tenang dan sabar. Selain itu juga suka memberi sanksi sesuai kesepakatan.
    Cuma kadang-kadang bingung harus memberi sanksi apa karena ada beberapa anak yang juga mulai belum jera dengan sanksi yang diberikan, apa mungkin kurang ya Kak?
    Tapi, aku lebih suka juga menjelaskan sebab akibat kenapa anak tidak boleh melakukan sesuatu, jadi mereka bisa berfikir juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Guru ya teh, keren dah, tiap hari jumpa anak-anak yang gemesin 😀

      Hapus
    2. Ya sebab akibat bisa jadi salah satu yang membuat anak akan merasa jera juga

      Hapus
  3. wah ini cocok banget diterapkan ya kak, biar anak kalau sudah besar nggak bandel, karena kalau sudah besar itu pengen nya berontak ya, jadi harus dididik sejak dini biar nurut :D

    BalasHapus
  4. Di antara semua itu, menerima anak apa adanya yang paling susah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembali lagi kita sebagai orang tua harus selalu bersabar

      Hapus
  5. saya kadang juga ngasih hukuman kalau nakalnya udah kebangetan,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga gitu tapi setelah memberi hukuman perlu adanya evaluasi diri soalnya yang namanya hukuman itu patut gak buat anak

      Hapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel