Cerpen Anak "Kutinggalkan Kota Penuh Kenangan"



Ketika aku masih kelas 2 SD, aku tinggal di Jakarta, ibukota Indonesia. Waktu itu, aku senang sekali tinggal di Jakarta. Kotanya ramai dan banyak mall dimana-mana. Aku mempunyai sahabat-sahabat yang baik di sana. Selain itu, saudara-saudaraku juga banyak yang tinggal di Jakarta. Kami sering bertemu hampir setiap minggu.  Bermain sepuasnya dan jalan-jalan bersama. 

Akan tetapi, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Suatu hari, saat aku pulang sekolah, aku dijemput oleh kakekku. Sesampainya di rumah, aku mencium tangan bundaku dan bundaku berkata,  “Tiga bulan lagi, kita akan pindah ke Semarang”. Tentu saja aku kaget. “Kenapa harus pindah?” tanyaku. “Karena pekerjaan ayah harus pindah tugas, pekerjaan ayah mengharuskannya untuk berkeliling Indonesia” jawab bundaku. Padahal, aku senang sekali tinggal di Jakarta. Aku jadi sedih mendengar perkataan bundaku itu. Aku membayangkan seperti apa rasanya tinggal di kota yang jauh dari saudara dan sahabat. Pastinya kesepian dan membosankan sekali.   

Aku masih terus berpikir, apakah nanti aku akan mendapat teman-teman yang menyenangkan seperti di Jakarta. Di Jakarta banyak sekali kenangan indah. Entah kenangan bersama saudara, entah bersama sahabat-sahabatku. Yaah, mau bagaimana lagi? Itulah yang namanya tugas seorang ayah. Jadi kita tak bisa menolak. Kita harus terima. 

Esok paginya, di sekolah aku menceritakan hal itu pada sahabat-sahabatku. Mereka juga kaget mendengar perkataanku. Mereka pun terdiam dan merasakan kesedihan yang sama. Rasanya memang berat meninggalkan sahabat. Aku berjanji pada mereka akan memberikan oleh-oleh dari Semarang saat aku pindah nantinya. Mendengar perkataanku itu, mereka juga memberikan aku hadiah. Hadiahnya macam-macam, misalnya komik buatan, kartu mainan, dan lainnya. Sampai sekarang barang pemberian mereka itu masih aku simpan sebagai kenangan dari sahabat lama. 

Saat aku pulang sekolah, aku melihat bundaku sedang membereskan barang-barang dan mencari rumah lewat internet agar kami tidak kesusahan nantinya. Aku ikut membantu membereskan barang-barang dan menuliskan nama barang dalam boks. Lama kelamaan, semakin banyak yang tahu kalau kami akan pindah ke Semarang. Saudara-saudaraku sudah mengetahuinya dan sedih. Begitu pula teman-teman bundaku. 

Beberapa hari sebelum kepindahanku, ayahku pergi ke Semarang untuk melihat kantornya. Ayahku pergi ke Semarang dengan pesawat. Cukup 3 hari dan 2 malam saja. Tidak lupa ayahku membeli oleh-oleh khas Semarang untukku, adikku dan bundaku.

Akhirnya, hari kepindahanku telah tiba. Paginya, kami membereskan barang-barang kecil terlebih dahulu. Karena saudaraku akan menempati rumahku yang ada di Jakarta. Aku menyewa sopir dan truk pindahan. Kami akan berangkat tengah malam nanti dengan mobil. Kakekku, saudara-saudaraku, budheku, dan pakdheku datang pada malam pindahan itu. Malam itu, kami begadang membereskan barang-barang dan memasukkannya ke dalam truk. Aku dan saudaraku tidak tidur, kami menonton YouTube. Akhirnya semua barang-barangku sudah masuk ke dalam truk pindahan. Saudaraku pulang karena sudah malam. Saudaraku yang satunya, tetap dirumahku karena mereka akan menempati rumahku itu. Akhirnya kami berangkat ke Semarang pukul 01:00. Aku dan keluargaku tidur di mobil sampai pagi, kecuali sopirnya. 

Paginya, aku sudah sampai di rumah baruku di Semarang. Tak lama kemudian sampailah juga truk pindahannya. Ayahku, kakekku, dan yang lain membantu mengangkut barang-barang. Sopirku menumpang tidur di rumah baruku karena selama malam itu ia tak tidur sama sekali. Sopir itu adalah teman kantor ayahku yang ada di Semarang. 

Beberapa hari sebelum masuk ke sekolah baru, aku tidak lupa dengan janjiku kepada sahabat-sahabatku yang ada di Jakarta. Aku membelikan oleh-oleh khas Semarang untuk mereka. Aku pergi ke salah satu toko souvenir di Semarang. Di sana ada banyak barang-barang bagus dan lucu. Aku membelikan gelas dan gantungan kunci. 

Akhirnya, aku masuk sekolah juga setelah libur kenaikan kelas. Sekarang aku kelas 3 SD. Nama sekolahku yang ada di Semarang adalah SD Labschool UNNES. Aku kira aku akan kesusahan tinggal di Semarang. Ternyata, aku sangat bahagia tinggal di Semarang ini. Bahkan lebih bahagia dari sebelumnya. Aku mempunyai banyak teman yang ramah, lucu, dan juga baik. Guru-gurunya juga sangat baik, ramah, tidak galak, dan perhatian. 

Aku juga sering terpilih untuk macam-macam lomba. Walau kalah, itu tak apa! Bunda berkata bahwa setiap lomba sebagai pengalaman untukku. Aku juga mempunyai teman kelas lain seperti adik/kakak kelas. Di Semarang itu juga tidak macet dan tidak terlalu panas. Ayahku juga tidak pulang  terlalu sore dari tempat kerjanya. 

Setelah 3 tahun tinggal di Semarang, aku sudah mulai jatuh cinta dengan kota ini. Bahkan, sudah mengundang teman-temanku untuk datang ke rumahku. Kami juga sering ke Purworejo, kampung halaman ayahku. Karena jarak Semarang-Purworejo lumayan dekat. Aku bersyukur punya teman-teman, keluarga, saudara dan guru yang baik. Terima kasih untuk teman-temanku, keluargaku, saudaraku dan guruku. 


BY : Giza Alfega

2 Responses to "Cerpen Anak "Kutinggalkan Kota Penuh Kenangan""

  1. Syukurlah akhirnya betah juga tinggal di Semarang. Biasanya jadi betah kalo sudah punya teman akrab.😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, biasanya butuh adaptasi dulu tapi ini mungkin sudah klik jadi ya langsung betah

      Hapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel